bagus kosminto

Senin, 06 Februari 2012

Naga 99 Meter "Meliuk" di Sekadau



Bagus Kosminto
Borneo Tribune, Sekadau

Naga Fuk Liung meliuk-liuk di Kota Sekadau meramaikan imlek 2563 tahun ini. Kali ini ukuran panjang naga yang dimainkan 68 personil lebih panjang mencapai 99 meter, atau panjang sekitar 10 meter dari Naga pada perayaan imlek tahun lalu.

Awal Februari Naga Fuk liung mengelilingi kota Sekadau, tak terkecuali perkantoran Pemerintah Daerah, pasar Sekadau, pusat keramaian terminal Sekadau hingga Selasa Malam hari (1/2). Kegiatan ini menarik perhatian warga. Tak mau kecewa para penonton anak-anak orang tua mendokumentasikan moment ini dengan ponsel dan kamera poket mereka.

Tampilan Naga Fuk Liung malam hari memang terlihat indah dan memukau dimalam hari, oleh karena klaborasi pemain yang cukup piawai ditambah dengan aksesoris lampu di sekujur tubuh Naga. Terpasang lampu-lampu hias warna merah mulai dari mulut hingga diekor mempercantik Naga ini. Atraksi Naga termegah ini menarik perhatian para penonton di depan Apotik Bintang Timur terminal Lawang Kuari Sekadau.

Pemain Naga Fuk Liung tampak berseragam memakai baju merah lengan panjang. Satu diantara mereka membawa satu unit Genset berukuran kecil untuk menyalakan lampu penghias Naga terpanjang di Sekadau perayaan imlek kali ini.

Perkumpulan pemain Naga memang baru digelar di kota Sekadau hingga ke Kecamatan selama dua tahun terakhir ini. Edy Chandra atau Achung adalah orang pertama yang melestarikan permainan Naga setiap perayaan Imlek.

Bapak dua anak ini sekaligus sebagai Manager atraksi Naga. “Kita pribadi, tidak dari Yayasan,” katanya.

Naga menurut warga Tionghoa dan Achung adalah melambangkan hal yang relegius. Naga juga melambangkan kemakuran dan kejayaan suatu daerah, terlebih untuk Masyarakat Kabupaten Sekadau dan Kalimantan Barat.

“Ini merupakan bagian kekayaan Budaya Bangsa kita, dan perlu kita lestarikan,” ucapnya dengan penuh yakin.

Niat Bapak berkacamata Nekat mengembangkan budaya leluhur. Sampai-sampai dia mencari pemain hadal dari berbagai daerah di Kalbar, termasuk dari Sungai Pinyuh Kabupaten Pontianak dan ada Beberapa pemain sengaja didatangkan dari Kota Singkawang.
*************
Pendek


Naga Kedua Khun Liung lebih pendek dengan panjang total 39 meter. Panjang pendek replika Naga ini tidak menjadi soal anak-anak, remaja dan orang dewasa yang haus hiburan.

Mereka merasa menikmati atraksi naga kali ini, terlebih mampu menyemarakan perayaan imlek di kota Sekadau hingga ke Kecamatan-Kecamatan. Denga sunguhan ini mereka tak harus jauh-jauh menonton atraksi Naga di kota Singkawang atau Kota Pontianak 200 kilometer lebih dari kota Sekadau menuju pusat kota pertunjukan.

“Seru, mantap, ini jarang bang,” tutur Eni (13) pelajar SMP.

Sejak 31 Januari atraksi Naga ini suudah mengunjungi berbagai lokasi perkantoran Pemerintah Daerah (1/2), dilanjtkan di Sungai Ayak pusat Kota Kecamatan Belitang hilir Kamis (2/2), Jumar Sore (3/2) atraksi serupa di Rawak, pusat kota Kecamatan Sekadau Hulu.

Sabtu (4/2) hari ini kegiatan serupa akan digelar di depan Kelenteng Fuk Tet Chi Jalan Irian Sekadau. Senin (6/2) unjuk gigi main naga terpanjang diarak-arakan disekitar pasar Sekadau.

Permainan Naga pada perayaan imlek ini adalah tahun kedua kalinya di Kabupaten Sekadau. Tim pemain dengan ektra memaikan kedua Naga ini hingga Kecamatan. Namun permainan naga ini harus berakhir 10 Januari tepat jumat pagi, karena Replika naga akan dibakar di Kelenteng Fuk Tet Chi Sekadau.


Harapan 2012

Berkaitan dengan tahun ini bershio “Naga Air” menurut Achung berdasarkan kepercayaan Naga air adalah lambang kekuatan dan kekuasaan. Dengan demikian dia berharap tahun ini masyarakat di Kabupaten Sekadau dan Kalbar lebih mendapat kekuatan, kemakmuran, tentram, aman dan damai. 

“Dengan demikian, semua rencana akan aman, lancar, bisnis berjalan,” ucapnya menaruh do’a.

Selama perayaan imlek di Sekadau berjalan dengan  khidmad, aman, dan tertib. Kesuksesan atraksi Naga tahun ini berkat dukungan Aparat Keamanan, Pemerintah Daerah, tokoh masyarakat, Ormas, Pemuka Agama, Pemuda, dan seluruh Masyarakat di Kabupaten Sekadau tanpa kecuali.

Selebihnya warga Tionghoa menaruh seberkas harapan agar do’a dan harapan senantiasa didengar oleh TYE, dengan begitu berbagai rencana dan massa depan dapat tercapai dengan kesuksesan.

Harus Dilestarikan


Untuk menguatkan identitas diri sebagai warga Negara yang Berbangsa dan berbudaya tentunya budaya setiap etnis harus dilestarikan dan dikembangkan diera modern seperti sekarang ini. Dengan demikian setiap Adat dan Budaya Baerah yang ada di Kabupaten Sekadau perlu untuk dijaga oleh generasi penerus.

Terpenting, setiap kebudayaan daerah dari masing-masing dari etnis berbeda harus tetap dilestarikan. Hal ini merupakan asset kekayaan daerah, yang diibaratkan budaya yang ada bagai pelangi yang menghiasi lagit Bumi Kawang Kuari.

“Harus kita syukuri budaya yang ada, untuk itu supaya tetap dilestarikan secara terus menerus,” ucap Sekda Kabupaten Sekadau, Yohanes Jhon.

Pria asal Kabupaten Landak ini merasa bangga dengan keatifitas warga Sekadau yang multi etnis sudah lama bangkit melestarikan budaya daerah. Misalnya perayaan keagamaan seperti imlek, Natal dan idulfitri selalu diisi dengan berbagai kegiatan budaya tradisional, dengan sungguhan tari-traian daerah, berupa drama yang diambil dari dasar hidup tradisional suku pribumi.


“Anak-anak muda perlu mengembangkan nilai budaya kita, ini akan menjadi identitas daerah kita,” tutupnya dengan yakin.



Senin, 04 April 2011

Pertanian

Para petani di Kabupaten Sekadau telah menggunakan alat bantu hendtactor utuk mempercepat kerja di areal persawahan. Alat bantu yang di salurkan dari Pemerintah ini sangat memotifasi para petani. Ist



12.171 Hektar Lahan Produktif
Adrianto: Hasil Setahun Mencukupi Kebutuhan 8 Bulan

Kepala Dinas Petanian dan Peternakan Kabupaten Sekadau, Adrianto Gondo Kosumo, mengatakan dari tahun 2009 hingga 2011 lahan produktif sektor pertanian khususnya areal persawahan di seluruh Kabupaten sekadau mencapai 12.171 hektar. Hasil panen mampu mencukupi kebutuahan pangan untuk masyarakat Sekadau selama delapan bulan dua puluh dua hari.

“Kita masih kekurangan empat bulan delapan hari untuk mencukupi stok satu tahun. Kekurangan ini akan terus kita uapayakan kedepanya agar tertutupi dari hasil produksi pangan salah satunya membantu fasilitas kepada para petani kita,”kata Adrianto, di Sekadau, baru-baru ini.

Ia menyebutkan, luas lahan pertanian yang ada saat ini sendiri mencapai angka 12.171 Hektar dengan angka kebutuhan masyarakat Sekadau pertahunya rata-rata 24.786,65 Ton, terhitung sejak dari tahun 2009.

Namun dari angkaitu, katakan Adrianto, tidak sebanding jika dibandingkan dengan angka kebutuhan. Oleh maka dari itu areal pertanaian terus di perluas, meningkat 9,18 persen dari 2008. “Tahun 2010 lalu, luas lahan bertambah sekitar 4 ribuan lebih hektar,” lanjutnya.

90 Persen Petani

Bupati Sekadau, Simon Petrus, mengatakan penduduk di kabupten sekadau adalah mayoritas sebagai petani. Bahkan Bupati menyebutkan 90 persen masyarakat sekadau bekerja sebagai petani, mereka tersebar di tujuh Kecamatan.

Mantan asisten I Setda kabupaten sekadau ini menyatakan, sektor pembangunan pertanian si seantaro Kabupaten Sekadau menjadi sangat penting untuk terus di prioritas kedepan. Salah satunya dengan memotifasi para petani dengan bantuan bibit dan alat-alat pendukung seperti handtractor agar lebih meningkatkan produksi pertanian setiap tahunya.

”Petani-petani juga kita berikan pengetahuan tentang cara bertani yang intensif dan menggunakan metode pertanian modern sehingga dapat meningkatkan produksi hasil tani mereka,” kata Simon.